Sunday, December 6, 2009

untuk si golongan darah O, A, dan B

saya tidak bisa menerima kekalahan, dalam bentuk apapun. ratusan sel otak dan partisi kepribadian saya menolak untuk ditekuk lututkan dibawah kepentingan siapapun, saya harus menang. saya seperti memiliki tingkatan ego paling membuncah tidak bisa dicegah, seperti titah tuhan bahwa saya adalah anak tunggal, memiliki ayah dengan jabatan dan selalu dapat berbagai kesempatan, tidak boleh ada yang menghalangi bila saya memiliki kemauan. bergolongan darah AB yang bebas didonor golongan O, A, B, ataupun AB tapi hanya bisa berbagi dengan si AB saja

, hahaha, cukup egois bukan.

namun tidak kali ini.
hubungan ini tidak tertolong oleh kekayaan, kemampuan, penampilan maupun jumlah tabungan. perasaan bagaikan mesin ketik usang yang bisa digantikan, oleh seperangkat imac mentereng yang segala macam virus tidak bisa bertahan. hubungan kami seperti sekalung rangkaian bunga sintetis buatan, yang meski rajin disiram dan disayang toh tidak menjadikanya memiliki kehidupan.

betapapun keinginan ku untuk berbagi dengan si golongan O, A maupun B, tidak akan memperbaiki kemungkinan bagi rasa yang terus merunyam. saya tidak mau sia-sia. saya ingin kristalkan saja semuanya di dalam rebusan aliran darah yang dipompa ke seluruh badan. biar tertinggal dan terpupuk kebesaran cinta dan keterbatasan cara. saya beri salam yang paling sederhana yang saya punya, memang begini adanya. biar saya berdamai dengan hati sebelumnya, untuk akhirnya kembali meneguk arogansi terakhir yang ada, melihat mereka bertiga dan saya, tidak punya siapa-siapa.