Tuesday, February 2, 2010

Kalibrasi hati

ada yang menggelikan ketika anda menjadi pemerhati atau merasai, perawat atau pesakitan, penggugat atau tergugat. anda observer di luar circle of action yang vibrantnya saja belum tentu terasa di ujung jari kaki terbesar milik anda. anda bebas menggurui, mencaci, meludahi, menggerutu dalam hati, memberi harga mati, mengumpat tidak berhenti. tapi apabila anda bertansformasi, ber-reinkarnasi, berpindah posisi, saya tidak tau apakah itu sebuah kemewahan untuk merasakan dunia yang anda ingini, kecam, cemooh, dan anggap bodoh, atau malah kesialan mendapat karma menjadi seseorang yang anda benci.

~~~

saya melewati dialog-dialog prinsipil yang menentramkan tentang sebuah hubungan maupun debat-debat ideologis yang meragukan tentang mulut dan hati yang bercabang akan nilai-nilai, meruntuhkan semua sarang akal bawaan yang sombong berdiri menantang oposisi. dari kesemuanya saya menyaksikan,


bagaimana hancurnya kawan akan kesetiaan pada pasangan yang gentar akan anti depressan dan kejantanan laki-laki.


bagaimana lemahnya teman menghadapi dorongan peselingkuhan yang menggiurkan.
bagaimana syarat dan logika dibumiratakan oleh nafsu dan erangan tantangan yang dihasilkan oleh kewas-wasan dalam persembunyian.
bagaimana nikmatnya diselubungi kebebasan menjadi simpanan yang berjatah semalam atau dua malam.


bagaimana bodohnya dijauhi pengesahan hanya memiliki sekedar kata sayang.
bagaimana nikmatnya membagi pesan singkat macam perasaan berbentuk butiran pil yang bisa diporsikan beraneka ragam.
bagaimana indahnya merajuk dan mendapat belaian untuk kemudian dini harinya bebas merasakan luapan memuaskan dan kemudian membagi keduanya dalam kompartemen yang jauh berlainan.



betapa mudahnya ia mengayun dari satu dahan ke lengan berotot yang mengerling di kejauhan,
betapa fasihnya ia menukar sakelar tegangan arus balik dari satu kutub menjadi kutub lainya,
betapa tak berpretensinya mereka melabelkan cinta dan sayang dalam tiap bahasan dan status sosial dalam jaringan sekedar buaian.
betapa manisnya ucapan dan pujian dan ungkapan hati yang katanya terdalam.
betapa naifnya mereka mengatasnamakan syahwat dibungkus bualan masa depan yang katanya menjanjikan.

saya belum lupa masih banyak ihwal hubungan yang luput tersebut. sejumput anomali hati nilainya tidak mampu di kalibrasi oleh apapun. menuliskannya semacam komparasi hati agar tidak malu dan mengakui. yang ada saya terlalu lama bergaul dalam tumpukan manisnya keliaran dan bergumul dalam lautan indahnya kebebasan, saya takut lupa rasanya menghina, saya takut hanyut dalam arus dan tidak merasa harus bernafas di permukaan besarnya dialog prinsipil dan sombongnya debat ideologis yang semakin menggema kecil di kejauhan. jangan dicoba pasti enak rasanya, hahaha




1 comment:

black mamba said...

kata2 yg tepat adalah : berhati-hatilah dan berjaga-jagalah.... buat apa pergaulan yg mengasyikan dan ilmu pengetahuan yang cemerlang kalau membuat anda bisa jauh dari Tuhan nntinya