Wednesday, July 27, 2011

"Do you feel like getting drunk tonight"?,

we fall for a long silence.

"Are you really gonna treating me like this all day?

He's not gonna surrender.

Sunday, October 24, 2010

infotainment infotemen

lagi-lagi harus bergumul, kasus penokohan, penghakiman, pencitraan.
sudah ditakdirkan dan harus pait ditelan, tidak bebas di alihbentukan karena dia bentuk sisaan, gerusan, warisan.
katanya, telan sayang, ini untuk masa depan. cuma bikin kelilipan.


kompor menyambar-nyambar galak bikin kulit kepanasan. 
hembus. hembus. hembus. buang, baunya gosong dan tengik kayak comberan.


sayang. sayang. sayang. 
tenang aku bukan karbitan, kamu tenang tidak perlu gelagapan, info-tainment(temen) hanya konsumsi murahan.

Friday, August 6, 2010

UNDER CHEMICAL INFLUENCE

UNDER CHEMICAL INFLUENCE



aku hanya memandang lelah lelaki lemah yang sekujur tanganya mengucur darah segar dan menancap serpihan kaca seperti ditanamkan kedalam kulit.

lelaki itu bernapas tidak beraturan dan memandang emosi pada meja dan lemari yang berserakan.
pada awalnya ia mendengus dan menggeram tidak terarah macam binatang lapar, buas dan marah.
lupa dimana, siapa dan kenapa.
dia mengamuk dan berteriak bikin pekak membanting segala porselen dan memukul kaca sampai remuk.
dia mengatai seluruh makhluk hidup besar kepala dan lupa daratan, bersalah dan tidak pantas dimaafkan, semua penyebab kebingungan dan kehancuran, benar-benar laki-laki pintar bagi-bagi kesalahan.
serentak semua menuding dan membantah, berargumen menenangkan, mencibir menyesatkan, merangkul menentramkan, meludah menjijikan.
satu datang dengan kasih sayang, digenggam bagai teman.
yang lain datang memukul dengan wajan, diinjak seperti lawan.
semua antitesis dimuntahkan seperti najis.
dia cuma punya kebenaran absolut miliknya, yang maha esa.
hatinya keras, kepalanya lepas. dia kehilangan keamanan.

lama-kelamaan dia lelah, gundah, seperti tersesat dan gelisah.
matanya nanar dan tidak menyalak tapi redup kehabisan suar, dia bukan lagi binatang liar.
dia sadar, dia bikin onar, bodoh dan barbar.
dia berjongkok dalam keramaian, dimana cahaya tidak bersinar, berharap sembunyi dalam kegelapan.
seperti serigala yang kesepian.
seonggok batu yang dilupakan.

mengapa ia bertindak kelewatan, tidak pakai perasaan apalagi pemikiran, jangan berkilah karena anti depressan, jangan beratasnamakan banyak tekanan, dasar cowok rendahan.
kini kata, laku dan pikiran bukan miliknya. dia telah diambil alih. dibaptis. nanar karena semua dikendalikan obat-obatan. obat murahan.

dalam ketidakmampuannya dia memaki, mencaci, hanya dia yang suci.
yang lain tak sejengkal pun dapat berbagi atau diberi kesempatan kompromi, sepertinya dia pemegang supremasi.
jahat sekali.
sayang sekali.
aku kasihan sekali.
dahulu sekali dia tidak antipati akan diferensiasi, sekarang pemikiranya mati, hanya karena boti.

Tuesday, June 29, 2010

AFFAIR AS DISEASE (kalibrasi hati part.2)

AFFAIR AS DISEASE friends with benefit, komitmen, hubungan, pacaran, pernikahan, perselingkuhan, adalah terminologi tanpa parameter dan kompromi yang jelas dan bentuknya beragam pada setiap individu. akan sangat timpang bila saya ber-orasi dengan ukuran yang tidak jelas disini, tapi saya akan coba berbagi pengalaman dan pemikiran. saya bukan penyandang penyakit selingkuh, saya kontra selingkuh, tapi apakah antibodi saya benar-benar mampu menangkal penularan penyakit itu.

saya dikelilingi dengan pasangan-pasangan sempurna, physically, even rich and honoured but not mentally. penyakit ini menjangkiti dari saudara berumur belasan tahun hingga tetua berumur puluhan tahun. mereka tidak mengindahkan kesetiaan. toh setia hanya berarti seneng t*t*t aja atau setiap tikungan ada. hahaha maaf kalo terlalu sarkastik, tapi bahkan jokes strikes fair and square, saya percaya itulah yang mereka yakini.

berbagai jenis hubungan dua individu baik homogen maupun heterogen yang didalamnya terkandung intimasi rasa dan nafsu selalu riskan akan yang namanya
penduaan,
hati dan raga. mulut dan jiwa. pikiran dan rasa. nafsu dan cara. semua berjumlah jamak, tidak mampu esa. mereka punya banyak dalih, pemikirannya tumpang tindih. sesekali mereka berkata, mereka tahu mereka sampah, tapi ragu cara berimplementasi teori dan harga diri, tabu karena mengikuti hati.

beberapa contoh kasus dari sahabat terdekat, yang benar-benar bersedia menjadi analogi meski berat. mereka berkisah tentang teman yang menghangatkan, dan kekasih yang selalu memperlakukan seperti tahanan, teman yang berlagak perhatian dengan kasih sayang dan pelukan, dan kekasih yang harus memiliki rutinitas yang berlainan. semua bagaikan celah. kesempatan.
kesempatan yang seakan mereka tidak buat dan sederhanakan terjadi namun dibiarkan.
teman-teman itu kemudian mengisi posisi yang strategis di hati. langsung menjadi pengganti.

beberapa pesakitan lain berkilah menemukan yang tidak pernah mereka dapatkan dari pasangan. keceriaan, keria-an, senang-senang, kebebasan, keliaran, terkadang indahnya rasa kucing-kucingan, apalagi cinta yang ditawarkan memabukan. mereka beranggapan hal itu lebih menjanjikan, kesemuan dibanding komitmen dan hubungan yang lamanya sudah tahunan. meributkan masalah kenyamanan dan melupakan masa depan, hanya demi orgasme yang sifatnya hanya kedipan. toh film-film juga menggambarkan enaknya berganti perempuan, merasai penari telanjang semalam sebelum pernikahan, bercerita enaknya jadi don juan. 

semua ditasbihkan dan legal juga dimaklumkan.

lucunya, yang kali ini lucu, sangat menggelikan.
selingkuh adalah penyakit turunan.
saudara terdekat saya dengan biasa bercerita tentang rumah yang ia selalu pulang dan disambut oleh orangtua yang jauh dari harmonis. bermulut manis sebenarnya miris. orang tua yang mereka junjung dan mereka tiru habis-habisan adalah peselingkuh. bertahun-tahun sibuk dengan simpanan diujung telepon. terang-terangan dan tidak malu ketahuan bahwa kepribadian mereka sama bobroknya dengan konsultan yang diam-diam juga pesakitan, panutan yang luar biasa memalukan.
kali ini saya tidak tahu harus menghakimi atau kasihan, seakan rumah tidak lagi bisa mengajarkan tapi membantu menyesatkan.


apa saya terlalu melebih-lebihkan, toh saya tidak suci seperti tuhan.
disinilah nilai-nilai yang tidak ditanamkan sembarangan di akademis, tentang kebesaran hati dan perasaan yang tidak rapuh diiming-iming rumput tetangga yang lebih necis. mereka alfa memahami bahkan pemikiran tumbuh beriring dengan tubuh yang akan menua. mengeras dan nantinya berkeriput.
semakin lama akan membatu dan tidak mampu disublim oleh segala khotbah atau ayat tersuci sekalipun, karena menjadi absolut, satu-satunya keyakinan bahwa selingkuh itu bukan kesalahan.

gegap gempitanya melegakan, jalan pintas yang murah meski menyakitkan.
tapi sangat sangat sangat sangat sangat menyenangkan selama tidak ketahuan. kepercayaan bahwa mereka akan sembuh SUATU HARI, sadar dan berbenah diri, hanya sekedar kisi-kisi yang nantinya lupa direalisasi, keburu sudah jadi identitas diri. sayang sekali.

selingkuh sudah menjadi budaya yang menular layaknya hati yang dengan mudah terjangkiti, tidak ada mantri yang mampu mencari antidote dan mengeruk akar-akar yang mati. kemudian lupa mana lagi yang sehat dan tidak, yang wajar dan barbar. semuanya berakibatkan kesalahan mental mentranslasi mana yang salah dan benar. tapi pada akhirnya baik laki-laki atau perempuan, ini bukan menyoal persamaan, semua dapat ditulari penyangkit menggiurkan bernama perselingkuhan. semua sejajar dan berkompeten menjadi pesakitan atau yang lebih parah yang dipermainkan. karena selingkuh bentuknya inspiratif dan mudah diaplikasikan ke hidup siapapun. so watch your lover.

Friday, June 25, 2010

KONFLIK ALAT PERAS

kanebo : sekarang susah ya cari pelembab yang bagus
sponge : lo mau cari kualitas apa kredibilitas
kanebo : paketan dong, buat kecantikan kok setengah-setengah
sponge : satu setengah lah kalo mau berasa
kanebo : ah dari satu gogol aja cuma ada satu
....
direndam, diperas, direndam, dijemur
...
sponge : kita bukan buat nampung nyerap dan dimuncratin kan
kanebo : bilang sama billboard
sponge : jaman sekarang masi skeptis lo, ditelen aja ntar pasti ada yang pas
kanebo : gua bukan tester, biar elo aja nanti gua liatin
sponge : ngepet
...
sponge diremas, diinjak, ditekan, sedikit dikunyah, dijemur, lepek
...
sponge : aih gua capek, mereka maunya cuma make ga bisa ngerawat
kanebo : hahaha yea right (buang muka)
sponge : bukan berarti semuanya salah kan, kita juga ga sempurna, badan gua cowek gara-gara dikunyah semalem
kanebo : ...
sponge : semua fase udah gua lewatin, selingkuhan, tuan rumah, germo, anti komitmen, pro feminis, istri pertama, tante girang. semuanya serasa percuma, sia-sia, siapa gua.
kanebo: ...
sponge : ada yang bisa jelasin, arahin, lindungin, gua korban eksploitasi, gua korban laki-laki.
kanebo: hei
even you in the first place always have a choice, kalo mau menyalahkan dan tidak mau disalahkan, mending lain kali hati-hati dengan pembicaraan, jalan pikiran, atau mengambil pilihan, tidak susah kok berjalan di sisi yang aman, tidak usah belagak jadi perempuan yang ugal-ugalan, tidak perhitungan, semua urusan belakangan, tapi sekarang sibuk salah-salahan.
sponge : ...
kanebo : you are the victim of your magniloquence dear

satu diantara satu gogol

halo yang disana, aku melihatmu bahagia, aku melihatmu jatuh cinta
perasaan ini seperti kanebo yang lembab, kembang dan kempis kekurangan oksigen
halo yang disana aku melihatmu bercerita, aku melihat matanya penuh cinta
halo yang disana rasanya mau ikut tertawa, boleh gabung jadi bertiga
maaf saya normal tidak gila, hanya sedikit iritasi jiwa


halo yang disana, aku melihatmu tertawa, aku melihatmu membelainya

menciumnya, menyetubuhinya, menghidupinya.
sedangkan aku cuma kanebo kering.


*dari kanebo untuk satu diantara satu gogol

Tuesday, April 27, 2010

REPARASI HATI

saya ingin sembuh
saya ingin sembuh
saya ingin sembuh

substitusi nikotin mentol tidak membantu
kerasnya amphetamine tetap semu
anyir dupa hanya menambah debu

pasti disana dia tertawa
terjaga terus membuang muka
rasakan katanya
keras kepala membuat saya dipenuhi luka

hahahahahahahaha

saya belum dewasa ternyata
berani menerjunkan nyawa
membuka titik syaraf untuk menjadi lubang menganga
kemudian diludahi tepat dimuka

saya akan sembuh
saya akan sembuh
saya akan sembuh

Tuesday, February 2, 2010

Kalibrasi hati

ada yang menggelikan ketika anda menjadi pemerhati atau merasai, perawat atau pesakitan, penggugat atau tergugat. anda observer di luar circle of action yang vibrantnya saja belum tentu terasa di ujung jari kaki terbesar milik anda. anda bebas menggurui, mencaci, meludahi, menggerutu dalam hati, memberi harga mati, mengumpat tidak berhenti. tapi apabila anda bertansformasi, ber-reinkarnasi, berpindah posisi, saya tidak tau apakah itu sebuah kemewahan untuk merasakan dunia yang anda ingini, kecam, cemooh, dan anggap bodoh, atau malah kesialan mendapat karma menjadi seseorang yang anda benci.

~~~

saya melewati dialog-dialog prinsipil yang menentramkan tentang sebuah hubungan maupun debat-debat ideologis yang meragukan tentang mulut dan hati yang bercabang akan nilai-nilai, meruntuhkan semua sarang akal bawaan yang sombong berdiri menantang oposisi. dari kesemuanya saya menyaksikan,


bagaimana hancurnya kawan akan kesetiaan pada pasangan yang gentar akan anti depressan dan kejantanan laki-laki.


bagaimana lemahnya teman menghadapi dorongan peselingkuhan yang menggiurkan.
bagaimana syarat dan logika dibumiratakan oleh nafsu dan erangan tantangan yang dihasilkan oleh kewas-wasan dalam persembunyian.
bagaimana nikmatnya diselubungi kebebasan menjadi simpanan yang berjatah semalam atau dua malam.


bagaimana bodohnya dijauhi pengesahan hanya memiliki sekedar kata sayang.
bagaimana nikmatnya membagi pesan singkat macam perasaan berbentuk butiran pil yang bisa diporsikan beraneka ragam.
bagaimana indahnya merajuk dan mendapat belaian untuk kemudian dini harinya bebas merasakan luapan memuaskan dan kemudian membagi keduanya dalam kompartemen yang jauh berlainan.



betapa mudahnya ia mengayun dari satu dahan ke lengan berotot yang mengerling di kejauhan,
betapa fasihnya ia menukar sakelar tegangan arus balik dari satu kutub menjadi kutub lainya,
betapa tak berpretensinya mereka melabelkan cinta dan sayang dalam tiap bahasan dan status sosial dalam jaringan sekedar buaian.
betapa manisnya ucapan dan pujian dan ungkapan hati yang katanya terdalam.
betapa naifnya mereka mengatasnamakan syahwat dibungkus bualan masa depan yang katanya menjanjikan.

saya belum lupa masih banyak ihwal hubungan yang luput tersebut. sejumput anomali hati nilainya tidak mampu di kalibrasi oleh apapun. menuliskannya semacam komparasi hati agar tidak malu dan mengakui. yang ada saya terlalu lama bergaul dalam tumpukan manisnya keliaran dan bergumul dalam lautan indahnya kebebasan, saya takut lupa rasanya menghina, saya takut hanyut dalam arus dan tidak merasa harus bernafas di permukaan besarnya dialog prinsipil dan sombongnya debat ideologis yang semakin menggema kecil di kejauhan. jangan dicoba pasti enak rasanya, hahaha




Sunday, December 6, 2009

untuk si golongan darah O, A, dan B

saya tidak bisa menerima kekalahan, dalam bentuk apapun. ratusan sel otak dan partisi kepribadian saya menolak untuk ditekuk lututkan dibawah kepentingan siapapun, saya harus menang. saya seperti memiliki tingkatan ego paling membuncah tidak bisa dicegah, seperti titah tuhan bahwa saya adalah anak tunggal, memiliki ayah dengan jabatan dan selalu dapat berbagai kesempatan, tidak boleh ada yang menghalangi bila saya memiliki kemauan. bergolongan darah AB yang bebas didonor golongan O, A, B, ataupun AB tapi hanya bisa berbagi dengan si AB saja

, hahaha, cukup egois bukan.

namun tidak kali ini.
hubungan ini tidak tertolong oleh kekayaan, kemampuan, penampilan maupun jumlah tabungan. perasaan bagaikan mesin ketik usang yang bisa digantikan, oleh seperangkat imac mentereng yang segala macam virus tidak bisa bertahan. hubungan kami seperti sekalung rangkaian bunga sintetis buatan, yang meski rajin disiram dan disayang toh tidak menjadikanya memiliki kehidupan.

betapapun keinginan ku untuk berbagi dengan si golongan O, A maupun B, tidak akan memperbaiki kemungkinan bagi rasa yang terus merunyam. saya tidak mau sia-sia. saya ingin kristalkan saja semuanya di dalam rebusan aliran darah yang dipompa ke seluruh badan. biar tertinggal dan terpupuk kebesaran cinta dan keterbatasan cara. saya beri salam yang paling sederhana yang saya punya, memang begini adanya. biar saya berdamai dengan hati sebelumnya, untuk akhirnya kembali meneguk arogansi terakhir yang ada, melihat mereka bertiga dan saya, tidak punya siapa-siapa.