Saturday, September 20, 2008

Fiksi

19thn-29thn
hmphh.. andai saja dengusanku barusan bisa sampai 30 km dan mengecho tepat di cuping telinganya. saya terlalu muda dan dia tidak lagi muda. dia bilang kami jodoh. saya berharap juga begitu. tapi angka-angka diatas bodoh dan menjebak. saya harus bergegas. belum sampai saya memetakan keinginan, masa depan sudah keburu muncul dan membentak saya "Tentukan keputusannya".

saya panik dan tersandung, tersandung impian saya sendiri. ketika saya menengadah masa depan berangsur kabur tidak mau menunggu, loh, kenapa saya jadi tertinggal, itu kan masa depan saya. ada tiang di ujung jalan, dan sesuai pepatah carilah pegangan. hahaha saya agak naif mengartikan sesuatu, sebenarnya efek kegalauan dan keputus asaan. apa yang di depan mata tadi ujung penantian? yang selalu saya takuti dan hindari dan merubahnya seakan-akan harapan.

saya punya peta, saya faseh step by step, saya punya benih cita-cita, tapi tidak bisa melihat ujungnya. penasaran dengan akhirnya. oo shit i wanna have that mesin kemana saja milik doraemon so bad.

3 comments:

Anonymous said...

apa artinya jalanin hidup kalo elo udah bisa liat semua ujungnya?

Anonymous said...

hidup lebih bakal lebih bermakna dan menyenangkan kalo kita punya beragam pengalaman di dalamnya..
buat apa kita tau ujungnya?
justru perjalanan berliku menuju ujung yg ga kita tau itu yg menyenangkan..
orang ga bakal mau berusaha lebih klo udh tau ujung nasibnya..

phantasmgoria said...

the you should daydreaming about our purpose of life, cause there never be any assurance that we make any meaning at all.
:)